Tentang Nikah

Urutan Pernikahan Adat Jawa Lengkap dengan Penjelasannya

Selasa, 18 Juni 2024 10:53 WIB | 620 Views
Urutan Pernikahan Adat Jawa Lengkap dengan Penjelasannya

Pernikahan adat Jawa dikenal memiliki rangkaian prosesi yang panjang dan sarat makna. Setiap tahap memiliki nilai filosofi tersendiri yang diwariskan dari generasi ke generasi. Bagi pasangan yang ingin melaksanakan pernikahan dengan adat Jawa, penting untuk memahami urutan dan makna di balik setiap prosesi. Melansir Notsika dari JalinJanji.com, berikut ini adalah urutan pernikahan adat Jawa lengkap dengan penjelasannya.

1. Nontoni

Nontoni adalah tahap awal dalam pernikahan adat Jawa, di mana keluarga dari pihak pria datang untuk melihat atau meninjau calon mempelai wanita. Prosesi ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon mempelai wanita adalah orang yang tepat untuk menjadi pendamping hidup. Momen ini biasanya dilakukan secara diam-diam agar tidak menimbulkan kecurigaan atau tekanan pada pihak wanita.

Nontoni memiliki makna penting dalam menjaga kehormatan dan martabat kedua belah pihak. Dengan proses ini, diharapkan keluarga dari pihak pria dapat mengenal lebih dekat calon menantunya dan memastikan kecocokan kedua keluarga. Nontoni juga mencerminkan sikap kehati-hatian dalam memilih pasangan hidup.

2. Lamaran

Setelah tahap nontoni, prosesi berikutnya adalah Lamaran. Pada tahap ini, keluarga dari pihak pria secara resmi datang ke rumah calon mempelai wanita untuk mengajukan lamaran. Dalam budaya Jawa, lamaran dilakukan dengan membawa berbagai jenis seserahan sebagai simbol keseriusan dan niat baik.

Lamaran adalah momen di mana kedua keluarga saling bertemu dan berbincang mengenai rencana pernikahan. Prosesi ini mencerminkan kesopanan dan tata krama dalam menjalin hubungan keluarga. Seserahan yang dibawa biasanya berupa makanan tradisional, pakaian, dan perlengkapan lain yang melambangkan kesejahteraan dan kelimpahan.

3. Pasang Tarub

Pasang Tarub adalah prosesi pemasangan dekorasi di rumah calon mempelai wanita, biasanya dilakukan beberapa hari sebelum acara pernikahan. Tarub adalah hiasan janur yang dipasang di depan rumah sebagai tanda bahwa akan diadakan acara besar.

Prosesi ini melibatkan tetua adat dan keluarga besar dalam mempersiapkan rumah untuk menyambut tamu. Pasang Tarub mencerminkan gotong royong dan kebersamaan dalam budaya Jawa. Hiasan janur juga melambangkan harapan agar acara pernikahan berjalan lancar dan penuh berkah.

4. Siraman

Siraman adalah prosesi penyucian diri bagi calon mempelai pria dan wanita dengan cara mandi menggunakan air yang telah didoakan oleh para tetua adat. Air siraman biasanya diambil dari tujuh sumber mata air yang berbeda dan diberi bunga-bunga wangi.

Siraman memiliki makna membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan sebelum memasuki kehidupan baru sebagai suami istri. Prosesi ini juga melambangkan kesucian dan kesegaran dalam memulai lembaran baru. Dalam budaya Jawa, siraman dilakukan dengan penuh khidmat dan diiringi doa-doa untuk kebaikan kedua mempelai.

5. Midodareni

Midodareni adalah malam sebelum akad nikah di mana calon mempelai wanita dipingit di rumahnya dan hanya ditemani oleh keluarga terdekat. Pada malam ini, calon mempelai pria dan keluarganya datang untuk memberikan hantaran makanan dan perlengkapan kepada calon mempelai wanita.

Prosesi Midodareni memiliki makna mendalam dalam menjaga kesucian dan kehormatan calon mempelai wanita sebelum menikah. Malam Midodareni juga dipercaya sebagai malam di mana bidadari turun untuk mempercantik calon mempelai wanita. Oleh karena itu, calon mempelai wanita biasanya dipersiapkan dengan pakaian dan tata rias yang indah.

6. Akad Nikah

Akad Nikah adalah puncak dari seluruh rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa. Pada tahap ini, calon mempelai pria mengucapkan ijab kabul di hadapan penghulu dan saksi. Setelah akad nikah, kedua mempelai resmi menjadi suami istri.

Akad nikah merupakan momen sakral yang mengikat kedua mempelai dalam ikatan pernikahan yang sah menurut agama dan hukum. Prosesi ini diiringi dengan doa dan harapan dari keluarga serta kerabat agar pernikahan yang dijalani penuh berkah dan kebahagiaan.

7. Panggih

Panggih adalah prosesi pertemuan antara mempelai pria dan wanita setelah akad nikah. Pada tahap ini, kedua mempelai melakukan beberapa ritual seperti balangan gantal, nginjak telur, dan sungkeman. Prosesi panggih melambangkan pertemuan kembali kedua mempelai setelah resmi menjadi suami istri.

Balangan gantal adalah lemparan daun sirih yang melambangkan ikatan cinta. Nginjak telur adalah ritual menginjak telur sebagai simbol kesuburan dan kebahagiaan dalam rumah tangga. Sungkeman adalah prosesi memohon restu kepada orang tua dan tetua adat sebagai tanda bakti dan hormat.

8. Resepsi

Resepsi adalah acara puncak perayaan pernikahan yang diadakan setelah prosesi akad nikah dan panggih. Pada acara ini, kedua mempelai beserta keluarga besar menerima tamu undangan untuk memberikan ucapan selamat dan doa restu.

Resepsi pernikahan adat Jawa biasanya diadakan dengan adat yang kental, lengkap dengan busana tradisional dan tarian khas Jawa. Acara ini menjadi ajang untuk berbagi kebahagiaan dengan seluruh kerabat dan teman. Resepsi juga menjadi tanda bahwa pernikahan telah sah dan diakui oleh masyarakat luas.

Kesimpulan

Pernikahan adat Jawa memiliki rangkaian prosesi yang panjang dan penuh makna. Setiap tahap mencerminkan nilai-nilai filosofis yang mendalam dan diwariskan secara turun-temurun. Dengan memahami dan menjalankan setiap prosesi dengan baik, diharapkan pernikahan yang dijalani menjadi lebih sakral dan bermakna. Melalui urutan pernikahan adat Jawa ini, kita dapat melihat kekayaan budaya dan kearifan lokal yang patut dijaga dan dilestarikan.




Berikan Komentar Via Facebook

Tentang Nikah Lainnya